Alat Pendeteksi Kebohongan (Lie Detector)

David W Martin dari North Carolina State University memberikan pengertian mengenai lie detector yaitu sebagai alat untuk mengukur tingkat emosi seseorang. David W Martin berpendapat bahwa manusia tidak dapat dipercaya untuk mengukur tingkat emosi seseorang.
Kebohongan seseorang dapat terdeksi melalui tingkat emosinya yang terlihat dari kebenaran atau kepalsuan melalui pengukuran laju pernafasan, volume darah, denyut nadi dan respon kulit.

Manusia jika dilihat dari sejarah, berusaha untuk membuat alat yang dapat mendeteksi kebohongan seseorang dengan menggunakan teknik yang bervariasi. Seorang tersangka di Cina dipaksa untuk mengunyah tepung beras dan memuntahkannya, bila tepung beras itu masih kering, tersangka tersebut dianggap bersalah.
Hal ini berdasarkan teknik yang berasumsi bahwa orang-orang yang berkata jujur dan bohong berbeda dalam respon fisiologisnya. Pada kasus yang menggunakan teknik tepung beras, penurunan produksi air liur diinterpretasikan sebagai hasil dari ketakutan karena berbicara bohong.
Asumsi yang sama juga dikemukakan di akhir abad ke-19 oleh Lombroso, dengan cara mengukur volume darah selama melakukan penyelidikan terhadap tersangka.
Cara Kerja Lie Detector
Alat pendeteksi kebohongan (lie detector) termaksud dalam system software yang merupakan sebuah program yang dibuat oleh perusahaan atau pabrik dan dapat digunakan oleh para programmer (user).
Tujuan pembuatan program ini adalah untuk menyelesaikan suatu pemrosesan aplikasi, dan biasanya dipakai secara berulang-ulang, misalnya aplikasi personalia, aplikasi keuangan, aplikasi pembekuan, dan sebagainya.
Program komputer merupakan hasil dari pemikiran intelektual dari pembuatan program adalah diakui sebagai suatu karya cipta, yaitu karya dari perwujudan cipta, rasa dan karsanya. Lie detector dalam hal ini merupakan hasil karya cipta di bidang intelektual yang masuk dalam kategori program komputer.
Sebuah instrumen poligraf pada dasarnya adalah kombinasi alat-alat medis yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dalam tubuh. Seseorang akan ditanya tentang peristiwa atau kejadian tertentu, para pemeriksa (operator alat lie detector sekaligus biasanya seorang penyidik atau forensic psychophysiologist , tampak melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan dan aktivitas elektro-dermal (keringat, dalam kasus ini jari-jari) perubahan perbandingan tingkat normal.
Fluktuasi mungkin menunjukkan bahwa orang ini sedang menipu atau berbohong. Lie detector mendeteksi adanya kebohongan dari sistem gelombang. Bila seseorang bohong maka gelombang akan bergetar cepat. Sebaliknya jika seseorang jujur, maka gelombang tidak bergetar dengan cepat dan tidak terdeteksi oleh lie detector.
Saat seseorang melakukan sebuah tes kebohongan, maka orang tersebut akan dipasangkan 4 sampai 6 sensor, dan dihubungkan dengan sebuah gambar grafik yang menunjukkan hasil-hasil dari pertanyaan yang diajukan.
Sensor sensor tersebut biasanya merekam aktifitas seperti yang disebutkan diatas. Kadang-kadang poligraf juga akan mencatat hal-hal seperti gerakan lengan dan kaki.
Ketika tes poligraf dimulai, sang investigator atau penanya akan memberi 3-4 pertanyaan yang simpel dan sederhana dengan jawaban yang diketahui dengan tujuan untuk membentuk suatu fisiologis “dasar”.
Setelah itu beranjak ke pertanyaan berat yang kemudian indikatornya bisa ditampilkan dalam sebuah grafik naik turun mirip sebuah seismograph pencatat gempa.
Macam Macam Sensor Pada Lie Detector
Sensor Respiratory Rate

Berwujud tabung karet yang berisi udara dan di ikatkan mengelilingi area perut/dada. Ketika dada atau otot-otot perut mengembang, udara di dalam tabung dipindahkan dalam bentuk grafik pada layar.
Tanda di kertas bergulir jika subjek mengambil napas. Poligraf digital juga menggunakan pneumographs, tetapi menggunakan transduser untuk mengubah energi udara yang dipindahkan ke sinyal elektronik.
Sensor Tekanan Darah

Sebuah alat pengukur tekanan darah ditempatkan sekitar lengan (mirip alat tes tekanan darah pada medis). Alat ini mencatat perubahan-perubahan dalam tekanan darah dan dengan sebuah alat data tersebut dikirim dan dimunculkan dalam grafik.
Galvanic Skin Resistance
a
Ini juga disebut pencatat aktivitas elektro-dermal dan pada dasarnya adalah pengukur dari keringat di ujung jari anda (di pasang 2 sensor di ujung jari anda).
Ujung jari adalah salah satu daerah yang paling berpori pada tubuh dan indikasinya adalah jika kita berkeringat maka kita sedang dalam tekanan dan alami muncul disaat orang berbohong.
Fingerplates yang disebut galvanometers, melekat pada dua dari jari-jari subjek. Sensor ini mengukur kemampuan kulit untuk menghantarkan listrik. Ketika kulit terhidrasi (seperti keringat), itu menghantarkan listrik jauh lebih mudah daripada saat kering dan semua data data ini tercatat pula di grafik.
0 komentar:
Posting Komentar